Alasan Mengapa ABG Juga Bisa Mengeluarkan ASI..
Banyak yang menjadi terheran ataupun tidak mengetahui, termasuk pula mereka kaum wanita yang mempunyai ASI, bagaimana ASI dapat keluar tanpa adanya proses kehamilan. Padahal, secara normal dan sepengetahuan kita semua, bahwa ASI tidak mungkin keluar tanpa adanya suatu proses yang disebut kehamilan, terutama untuk kehamilan yang telah mencapai 9 Bulan ataupun setelah melahirkan. Begitu berarti dan pentingnya ASI, walau teknologi tinggi saat ini, telah dapat melakukan proses pembuatan susu sapi yang nyaris menyerupai ASI, namun tetap tidak dapat dibandingkan dengan ASI kualitas dan kandungan zat-zat pentingnya.
Banyak rasa heran dan penasaran banyak orang, ketika mengetahui bahwa banyak wanita tanpa proses hamil dan melahirkanpun, dapat mengeluarkan ASI. terutama mereka yang telah berumur 16 tahun keatas. Mungkin kita pernah mendengar istilah Ibu Menyusui, atau Ibu Sesusu, dan istilah-istilah sejenis yang menyangkut masalah menyusui para balita. Dalam banyak tulisan di media-media online, terutama pada bidang kedokteran, tentu kita dapat mengetahui bagaimana proses terjadinya ASI pada kaum wanita, namun tentu kita tidak akan membicarakannya disini.
ASI, ternyata dapat saja keluar pada kaum wanita umumnya yang telah berusia 16 tahun keatas. Ada banyak cara yang dapat dilakukan agar ASI dapat keluar pada mereka kaum wanita tanpa harus melewati kehamilan atau setelah persalinan. Namun, yang cara yang paling aman dan sederhana serta biasa dilakukan oleh mereka kaum wanita pada jaman dahulu, adalah dengan melakukan stimulasi pada daerah puting susu mereka. Rangsangan pada puting yang dilakukan secara teratur dapat ditanggapi oleh otak sebagai sinyal untuk mulai memproduksi air susu. Akibatnya, wanita yang tidak hamil atau tidak sedang menyusui pun dapat mengeluarkan air susu.
Pada jaman dahulu, dimana keterbatasan pengetahuan, teknologi dan lainnya, tidak aneh dan heran melihat banyak remaja-remaja putri atau sekarang disebut ABG, menyusui bayi-bayi yang bukan anak mereka. Aktifitas ini, biasa dilakukan oleh kaum-kaum bangsawan ataupun para anggota kerajaan-kerajaan di tanah air, dimana si ibu bayi, tidak dapat memberikan ASI nya, dengan berbagai alasan dan sebab. Serta dalam banyak agama didunia pun, telah dikenal cara-cara seperti ini, dan memang cara ini, sangat efektif guna memberikan asupan gizi bagi calon-calon generasi penerus kita, karena sejak dahulu kala, ASI sudah dikenal karena keampuhannya dalam menahan serta mencegaha datangnya berbagai penyakit atau sekarang dikenal dengan istilah imunisasi alami.
Namun tentunya jaman telah berganti, karena begitu banyaknya penelitian mengenai manfaat dan berharganya ASI saat ini, terkadang juga ASI banyak dipergunakan bukan hanya untuk para bayi-bayi, namun dibeberapa negara didunia, ada yang menyuguhkan ASI sebagai minuman sehari-hari, ada pula yang menjual ASI dan bahkan ada yang mempergunakan ASI sebagai campuran bahan untuk membuat cake, bread dan minuman. Nah, bagaimana dengan anda, apakah anda juga tertarik dengan manfaat ASI ini..?
Banyak yang menjadi terheran ataupun tidak mengetahui, termasuk pula mereka kaum wanita yang mempunyai ASI, bagaimana ASI dapat keluar tanpa adanya proses kehamilan. Padahal, secara normal dan sepengetahuan kita semua, bahwa ASI tidak mungkin keluar tanpa adanya suatu proses yang disebut kehamilan, terutama untuk kehamilan yang telah mencapai 9 Bulan ataupun setelah melahirkan. Begitu berarti dan pentingnya ASI, walau teknologi tinggi saat ini, telah dapat melakukan proses pembuatan susu sapi yang nyaris menyerupai ASI, namun tetap tidak dapat dibandingkan dengan ASI kualitas dan kandungan zat-zat pentingnya.
Banyak rasa heran dan penasaran banyak orang, ketika mengetahui bahwa banyak wanita tanpa proses hamil dan melahirkanpun, dapat mengeluarkan ASI. terutama mereka yang telah berumur 16 tahun keatas. Mungkin kita pernah mendengar istilah Ibu Menyusui, atau Ibu Sesusu, dan istilah-istilah sejenis yang menyangkut masalah menyusui para balita. Dalam banyak tulisan di media-media online, terutama pada bidang kedokteran, tentu kita dapat mengetahui bagaimana proses terjadinya ASI pada kaum wanita, namun tentu kita tidak akan membicarakannya disini.
ASI, ternyata dapat saja keluar pada kaum wanita umumnya yang telah berusia 16 tahun keatas. Ada banyak cara yang dapat dilakukan agar ASI dapat keluar pada mereka kaum wanita tanpa harus melewati kehamilan atau setelah persalinan. Namun, yang cara yang paling aman dan sederhana serta biasa dilakukan oleh mereka kaum wanita pada jaman dahulu, adalah dengan melakukan stimulasi pada daerah puting susu mereka. Rangsangan pada puting yang dilakukan secara teratur dapat ditanggapi oleh otak sebagai sinyal untuk mulai memproduksi air susu. Akibatnya, wanita yang tidak hamil atau tidak sedang menyusui pun dapat mengeluarkan air susu.
Pada jaman dahulu, dimana keterbatasan pengetahuan, teknologi dan lainnya, tidak aneh dan heran melihat banyak remaja-remaja putri atau sekarang disebut ABG, menyusui bayi-bayi yang bukan anak mereka. Aktifitas ini, biasa dilakukan oleh kaum-kaum bangsawan ataupun para anggota kerajaan-kerajaan di tanah air, dimana si ibu bayi, tidak dapat memberikan ASI nya, dengan berbagai alasan dan sebab. Serta dalam banyak agama didunia pun, telah dikenal cara-cara seperti ini, dan memang cara ini, sangat efektif guna memberikan asupan gizi bagi calon-calon generasi penerus kita, karena sejak dahulu kala, ASI sudah dikenal karena keampuhannya dalam menahan serta mencegaha datangnya berbagai penyakit atau sekarang dikenal dengan istilah imunisasi alami.
Namun tentunya jaman telah berganti, karena begitu banyaknya penelitian mengenai manfaat dan berharganya ASI saat ini, terkadang juga ASI banyak dipergunakan bukan hanya untuk para bayi-bayi, namun dibeberapa negara didunia, ada yang menyuguhkan ASI sebagai minuman sehari-hari, ada pula yang menjual ASI dan bahkan ada yang mempergunakan ASI sebagai campuran bahan untuk membuat cake, bread dan minuman. Nah, bagaimana dengan anda, apakah anda juga tertarik dengan manfaat ASI ini..?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar